Mata Lampung Di International Coffe Day 2017

Bandar Lampung - Kegiatan UKM DCFC kini hadir dalam acara International Cofee Day 2017 Di Novotel Lampung.

UKM DCFC Adakan Liputan Mata Lampung dalam acara International Coffe Day 2017, Minggu 1 Oktober 2017, hari kopi berlangsung dibanyak Negara, tidak terkecuali Indonesia. Pada awalnya, terdapat dua versi soal penanggalan peringatan Hari Kopi Internasional atau biasa disebut pula World Coffe Day.

Versi pertama menyebut 29 September, lainnya pada 1 oktober. Awalnya sekitar 17 negara yang merayakan Hari Kopi pada 29 September seperti Amerika Serikat(AS), Kanada, Jepang, Skotlandia, Ethiopia, Britania Raya, dan Australia.

Tapi belakangan, 1 Oktober disepakati menjadi International Coffe Day atau Hari Kopi International, kesepakatan ini berdasarkan siding International Coffe Organitation (ICO) pada Maret 2014 lalu. Negara – Negara yang tergabung didalamnya sepakat mengatur perayaan pertama Hari Kopi International pada 1 Oktober 2015 untuk membuat satu hari perayaan bagi pecinta kopi seluruh dunia.

ICO merupakan organisasi antar pemerintah untuk kopi, untuk menyatukan ekspor dan impor menghadapi tantanggan perkopian dunia melalui kerja sama international.

Selanjutnya, Hari Kopi International diresmikan organisasi kopi international tersebut di Kota London, Inggris pada 2015, awalnya hanya 74 negara, dan kini 77 negara dan 24 asosiasi kopi tergabung dalam ICO. Mereka mewakili 98 persen produksi kopi dunia dan 83 persen konsumsi dunia, kini seluruh dunia sepakat bahwa Hari Kopi International jatuh pada 1 Oktober setiap tahunnya.

Bagaimana dengan Indonesia sebagai salah satu Negara produsen kopi terbesar di dunia dan bergabung dalam ICO? Indonesia pun turut merayakannya, Pemerintah juga menetapkan 1 Oktober menjadi Hari Kopi Nasional. Pada tahun ini, perayaan Hari Kopi International dipusatkan di Lampung dan Tanggamus, 29 September – 1 Oktober.

Dihadiri Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Dirjen UKM Kementrian Perindustrian Gati Wibawa Ningsih, Ketua Umum GAEKI Hutama Sugadhi, perwakilan Duta Besar Colombia, perwakilan 8 kepala daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia dan seluruh asosiasi dan stakeholder yang berperan kembangkan industry kopi di Lampung.

International Cofefe Day diakhiri dengan perjanjian Mou antara Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) dan Vietnam Coffe Cocoa Association (VICOFA) Day bertempat di Ballroom Novotel.

”Bisa berada di event sebesar International Coffe Day ini luar biasa, kebetulan saya mengangkat kopi robusta dari Belu – belu, olahannya ada natural sama fullhouse, untuk perbedaan dari natural sama fullhouse hanya dipascsa panennya saja, kalo untuk yang Natural jadi waktu kita panen kita pilih yang kopinya udah berwarna merah (mateng) kemudian di rimbang, kemudian yang biji kopinya udah mateng kita pisahin, barulah yang tenggelam kita jemur di terpal, terus kalo untuk yang fullhouse itu prosesnya hamper sama, petik biji kopi yang merah kemudian di rimbang, setelah dirimbang kemudian di barber lalu kita angin – anginin dulu baru di jemur”

Sementara Koor Broadcast 2017 / 2018 Barezwa Bhekti Mengatakan, dengan kita melakukan liputan di event International Coffe Day yang bertempat di Ballroom Novotel Lampung, Agar masyarakat Lampung tau akan Kualitas kopi terbaik dari Lampung lewat Pameran Kopi di International Coffee Day. Lampung termasuk daerah penghasil Kopi terbesar di Indonesia. Gubernur Ridho Fichardo mencoba memperkenalkan kepada Masyarakat khususnya Masyarakat Lampung agar kita bisa mencintai dan melestarikan produk kopi dari dalam negeri khususnya daerah Lampung, Kopi yang dipamerkan terutama dari daerah Lampung Barat, di Lampung Barat merupakan daerah penghasil kopi robusta terbaik di Lampung, Gubernur Ridho berharap di acara International Coffee day ini dari berbagai kafe, restoran, rumah makan dan tempat kuliner lainnya ikut menawarkan kopi robusta Lampung kepada tamunya.